9 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat

Alat Musik Tradisional Sumatera Barat  sangat dipengaruhi oleh Nuansa Minangkabau. Hal ini disebabkan karena nuansa musik minang sangat enak didengarkan walaupun diracik dengan alat musik modern saat ini. Sehingga alat musik tradisional Sumatera Barat sepertinya akan terus terjaga walaupun muncul berbagai teknologi alat musik modern.


1. Alat Musik Talempong 



Yang pertama adalah Talempong. Alat musik ini tersusun atas beberapa gong kecil dengan ukuran beragam yang menghasilkan nada-nada melodis saat dipukul. Talempong di Jawa disebut dengan nama bonang. Bahan pembuatannya adalah dari besi atau kuningan. Biasanya ia dimainkan bersama alat musik tradisional Sumatera Barat lainnya dakan satu pertunjukan acara adat.
Talempong biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Galombang.


2. Alat Musik Bansi 



Bansi adalah suling khas suku Minang yang terbuat dari bambu dengan 7 buah lubang nada di bagian sisinya. Bansi termasuk jenis alat musik aerophon karena membutuhkan udara atau tiupan untuk menghasilkan irama. Dibandingkan alat musik tiup lainnya di nusantara, Bansi khas Minang cenderung lebih mudah dimainkan.

Ukuran Bansi adalah sekitar 33,5 - 36 cm dengan garis tengah antara 2,5 - 3 cm. Bansi juga terbuat dari talang (bambu tipis) atau sariak (sejenis bambu kecil yang tipis).Alat musik ini agak sulit memainkan, selain panjang yang susah terjangkau jari, juga cara meniupnya susah.Bansi  dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar. Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk mengalunkan lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan bunyinya yang indah.Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi lebih mudah dimainkan ketimbang Saluang. Karena memainkan Saluang butuh latihan pernafasan yang cukup.

3. Alat Musik Saluang



Saluang termasuk alat musik tiup. Alat musik tradisional minangkabau ini terbuang dari ‘talang’ yang merupakan sejenis bambu tapi lebih tipis. Talang dengan ukuran yang lebih besar juga digunakan sebagai wadah untuk memasak makanan khas minangkabau yaitu Lamang.
Alat musik tradsiional minangkabau yang satu ini memiliki panjang 40-60 sentimeter dengan 4 buah lubang dengan diameter masing-masing lubang 3-4 sentimeter.
Untuk memainkan Saluang tidaklah mudah, dibutuhkan teknik khusus yang dinamakan dengan ‘manyisiahan angok’ (menyisakan nafas). Dengan teknik ini pemain saluang bisa meniup saluang dari awal sampai akhir lagu tanpa nafas yang terputus.

4. Alat Musik Gendang Tabuik



Gendang tabuik dikenal dalam kebudayaan masyarakat Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Barat sebagai alat musik yang sangat sakral dan hanya dimainkan dalam acara perayaan hari peringatan kematian cucu Nabi Muhammad, yakni Hasan dan Husein. Gendang Tabuik merupakan alat musik sejenis gendang yang berukuran besar.

5. Alat Musik Serunai 


Penjelasan alat musik serunai yang berasal dari daerah Minangkabau Sumatera Barat. Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat yang dimainkan dengan cara di tiup, sama halnya dengan alat musik seruling. Serunai mempunyai ujung yang mengembang yang berfungsi untuk memperbesar volume suara. Serunai mempunyai spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Bahkan ada jenis serunai yang pengaturan nadanya dilakukan dengan cara menutup dan membuka permukaan bagian corong.

6. Alat Musik Pupuik Tanduak


Masyarakat Minangkabau di pedesaan menggunakan tanduk Kerbau sebagai instrumen musik. Instrumen ini dinamakan Pupuik Tanduak yang dibuat dengan cara memotong ujung tanduk sehingga membentuk rongga sampai ke pangkalnya. Pupuik Tanduak ini dibunyikan dengan cara ditiup. Suara yang dihasilkannya mirip bunyi terompet yang melengking.

Pupuik Tanduak termasuk alat musik sederhana yang memiliki nada tunggal. Karena itulah instrumen ini tidak digunakan sebagai aransemen pengiring suatu tarian atau lagu. Fungsi dari Pupuik Tanduak lebih dominan sebagai kode atau isyarat bagi masyarakat setempat. Alat ini dibunyikan sebagai penanda waktu subuh dan maghrib. Pupuik Tanduak juga digunakan sebagai isyarat adanya pengumuman dari pemuka kepada warga kampung.

7. Alat Musik Rabab


Kebudayaan Minangkabau kaya akan seni bertutur, termasuk yang disebut cerita nagari atau cerita rakyat. Dalam penyampaiannya, cerita ini biasanya diiringi dengan iringan alat musik yang berfungsi sebagai lagu ‘tema’ sekaligus memberikan nuansa tertentu pada cerita yang disampaikan. Rabab merupakan alat musik yang digunakan untuk mengiringi cerita tersebut, dimana alat musik ini digesek sembari cerita dituturkan.

Rabab biasanya dibuat dari tempurung kelapa yang dipasangi pegangan dan senar serta dimainkan dengan cara digesek. Suaranya khas; tinggi dan melengking sehingga menimbulkan kesan melankolis serta pilu, walaupun tidak semua jenis cerita yang disampaikan dengan gaya cerita nagari bernuansa sedih atau tragis

8. Alat Musik Tambua


Alat Musik Tambua ini merupakan alat yang dianggap masyarakat daerah Sumatera Barat dapat mengundang keramaian atau kemeriahan terutama dalam upacara adat yang cara memainkan alat musik Tambua ini dengan cara di tabuh, alat musik ini termasuk alat musik perkusi yang tidak bernada.

Tambua ini juga disebut dengan tambua yang merupakan alat musik perkusi yang populer di Sumatera Barat. Alat ini sederhana dan juga dapat menimbulkan kemeriahan bagi warga masyarakat daerah Sumatera Barat.

9. Alat Musik Pupuik Batang Padi



Pupuik Batang Padi sebenarnya merupakan alat musik yang hanya sekedar dimainkan dalam keadaan longgar, yaitu disaat para petani Minang beristirahat dari pekerjaannya dalam memanen padi. Alat musik tiup ini terbuat dari bahan dasar ruas batang padi yang pada bagian ujungnya dipilin sehingga akan pecah dan bisa bergetar ketika disedot.


Nah, itulah beberapa alat musik tradisional Sumatera Barat dan penjelasannya yang dapat kami rangkum dan sampaikan di artikel ini. Semoga dapat menjadi wahana bagi kita untuk bisa semakin mengenal peninggalan budaya nenek moyang kita di masa silam.