Pakaian Adat Maluku

Provinsi Maluku merupakan provinsi yang dikenal memiliki sejarah paling tua di antara provinsi lainnya di Nusantara. Catatan sejarah mengenai Maluku yang ditemukan tertulis pada tablet tanah liat di Mesopotamia, Iran, dan Mesir menyebutkan bahwa kepulauan ini sebagai negeri yang sangat kaya dari timur. Beragam kekayaan alam cengkeh, emas, dan mutiara memang dihasilkan dari wilayah yang dalam dunia internasional disebut Mollucas ini.

Begitu tuanya sejarah Maluku membuat tingkat kebudayaan dan nilai-nilai luhur adat istiadat masyarakat Maluku menjadi begitu tinggi. Salah satu bukti tingginya kebudayaan masyarakat Maluku misalnya dapat kita temukan dalam pakaian adatnya.

1. Baju Cele 


Baju cele atau yang juga dikenal dengan kain salele merupakan pakaian adat maluku yang memiliki nilai estetis dan filosofis yang sangat tinggi. Walaupun sederhana dan cara memakainya pun juga tidak sesulit pakaian adat provinsi lain di Indonesia. Pakaian adat ini sudah dianggap mewakili karakteristik semua adat suku-suku di Kepulauan Maluku.
Warna Baju cele adalah merah terang dengan tambahan motif garis-garis berwarna emas ataupun perak yang geometris. Bahan kainnya cukup tebal dan nyaman ketika digunakan. Khusus pakaian adat maluku untuk wanita, baju cele umumnya dipakai dengan kain sarung tenun ataupun kebaya berwarna sama.



Sementara untuk yang pria, baju cele memiliki bentuk seperti jas dan dipadukan dengan kemeja sebagai dalaman. Untuk bawahannya menggunakan celana panjang formal berwarna putih atau hitam. Adapun untuk alas kaki, baik pria ataupun wanita umumnya menggunakan sepatu pantofel hitam sebagai pilihan utama.

Khusus untuk penggunaan baju cele pada wanita, beberapa aksesoris biasanya akan diterapkan sebagai penghias dan penambah kecantikan. Beberapa aksesoris pakaian adat Maluku ini antara lain: Konde. Konde yang digunakan wanita sebagai pelengkap pakaian adat Maluku sebetulnya tidak berbeda dengan konde pada umumnya.

Hanya saja, warna yang khusus digunakan adalah konde berwarna emas atau perak. Dalam bahasa Maluku konde ini dikenal dengan nama Haspel. Kak kuping.

Konde umumnya dipadukan dengan 4 buah

kak kuping yang bentuknya seperti kembang. Sisir konde.

Sisir konde diletakan di tengah konde berfungsi untuk menjaga konde agar tetap rapi. Bunga Ron. Aksesoris dari bahan gabus atau papeceda ini dilingkar pada konde.

Kain Lenso. Kain lenso adalah kain saputangan yang diletakkan dan direkatkan di pundak menggunakan temiti. Disebutkan, bahwa penggunaan kain lenso pada pakaian adat Maluku terjadi akibat pengaruh budaya Belanda.

Baju cele umumnya hanya digunakan pada saat-saat tertentu. biasanya masyarakat adat Maluku hanya menggunakan pakaian adatnya ini pada saat upacara-upacara adat, seperti upacara Panas Pela, upacara Cuci Negeri, atau Pelantikan Raja. Akan tetapi, pada saat ini baju cele juga telah sering digunakan sebagai pakain resmi dalam upacara pernikahan atau saat beribadah ke gereja


2. Kebaya Putih Lengan Panjang 




Pakaian adat ini berbahan brokat dengan warna putih yang dahulu biasa dikenakan wanita kalangan tertentu, seperti wanita kerajaan, guru, pendeta atau bangsawan. Kebaya putih tangan panjang dilengkapi dengan beragam aksesori, seperti kancing di tangan, kancing bagian depan, hiasan bordir di bagian belakang, kaos kaki putih, tusuk konde (karkupeng), sanggul berbentuk bulang, serta alas kaki putih dan canela.


2. Kebaya Hitam Gereja


Kebaya hitam gereja adalah kebaya lengan panjang dari bahan brokat hitam yang dipadukan dengan bawahan sarung dari jenis kain yang sama. Beberapa aksesoris seperti lenso, canela hitam, dan kaos kaki putih, serta sanggul bulan lengkap dengan haspel (tusuk konde) biasanya digunakan sebagai penambah nilai estetis. Sesuai namanya, pakaian ini secara umum hanya digunakan sebagai pakaian ibadah gereja. 


3. Baniang Putih


Baniang putih adalah pakaian adat Maluku tengah yang hanya dikenakan kaum pria. Pakaian ini berupa kemeja dengan leher bundar yang dilengkapi kancing putih. Baniang putih secara umum biasanya digunakan sebagai dalaman jas.

4. Kebaya Dansa


Kebaya dansa adalah pakaian adat yang biasanya dikenakan saat ada pesta rakyat. Pakaian adat Maluku yang satu ini adalah kemeja berleher bundar tanpa kancing. Kain yang digunakan untuk membuatnya adalah jenis4. Kebaya Dansa kain polos berkembang kecil. Beda dengan baniang putih, kebaya dansa dapat dikenakan oleh pria maupun wanita

5. Baju Nona Rok


Baju ini berupa kebaya putih panjang berbahan brokat halus dan rok bermotif kembang kecil. Baju nona rok biasa digunakan lengkap dengan aksesoris berupa ikat pinggang perak (peding), sanggul (konde bulan), tusuk konde (haspel), dan berbagai perlengkapan lain seperti yang digunakan pada baju cale. 

Nah, itulah pembahasan yang dapat kami sampaikan tentang bagaimana keunikan dan kekhasan dari pakaian adat Maluku yang bernama Baju Cele beserta pakaian-pakaian adat Maluku lainnya. Semoga dapat bermanfaat!