Pakaian Adat Lampung

Lampung adalah provinsi paling selatan yang ada di Pulau Sumatera. Letaknya yang berdekatan dengan Pulau Jawa membuat Lampung pada masa silam menjadi salah satu tujuan transmigrasi penduduk Jawa. Ini menyebabkan penduduk yang mendiami provinsi ini sangat heterogen. Ada banyak suku bangsa yang tinggal di provinsi ini, di antaranya suku Jawa, Sunda, Bali, dan suku Lampung sendiri.

Pakaian Adat Lampung Kendati memiliki penduduk dari suku yang heterogen, kebudayaan masyarakat asli Lampung sendiri hingga kini masih tetap lestari. Salah satu peninggalan budaya tersebut yang saat ini masih dapat sering kita lihat adalah pakaian adat Lampung.

Pakaian adat Lampung adalah peninggalan budaya Lampung yang sangat khas dan memiliki nilai seni yang tinggi. Pakaian adat ini sering digunakan para pengantin sebagai simbol kebesaran budaya Lampung. Pakaian ini juga kadang digunakan dalam pertunjukan seni tari daerah Lampung, seperti tari sembah, tari bedana, dan lain sebagainya.

nya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
         
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Sejarah kain tapis Lampung
Kain tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.

Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Masehi. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape), pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh taradisi Neolitikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia.

Masuknya agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis. Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan.
          
Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia kemaritiman atau disebut dengan zaman bahari sudah mulai berkembang sejak zaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam antara tahun 1500 - 1700 .
        
 Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan kreasi seniman pencipta jelas memengaruhi hasil ciptaan yang mengambil ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif Posted by Fera Deslia Ahyar in Bahasa Lampung 15 Juli 2012hias pada kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan.


Pakaian Adat Tradisional Lampung

Mari lebih jauh mengenal pakaian adat tradisional  daerah-daerah di nusantara ini, salah satunya adalah pakaian adat dari provinsi Lampung. Seperti apa keunikan pakaian adat Lampung mari kita cari tahu bersama di artikel ini. nahhh untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan kita dalam belajar memahami adat istiadat bangsa Indonesia yang beraneka ragam bhineka Tunggal ika.

Lampung merupakan satau provinsi yang berada paling selatan di Pulau Sumatera. Provinsi Lampung telah lama dikenal sebagai daerah penghasil kain tapis, yaitu semacam kain tenun yang bersulam benang emas. Dari kain inilah biasanya tercipta pakaian adat Lampung yang sangat indah. Pada saat ada upacara adat di Lampung, misalnya acara perkawinan, kain tapis yang dipenuhi dengan sulaman benang emas dan bermotif yang sangat indah adalah bagian kelengkapan untuk busana adat daerah Lampung. Yuk kita kenali Pakaian Tradisional Indonesia yang berasal dari Provinsi Lampung

Pakaian adat tradisional Lampung merupakan kekeyaan dari Busana Adat Indonesia yang sangat indah. Tidak hanya budaya Lampung saja yang memiliki ciri khas dan keunikan darai keaneka ragaman Budaya Indonesia, tempat wisata Lampung juga menawarkan keindahan. Jika suatu saat Anda berlibur dan mancari obyek wisata lampung, Anda dapat melihat Wisata Budaya yang ada dibeberapa daerah Lampung seperti Kampung Tua di Sukau, Ranau atau Krui. Ada beberapa even festifal yang menarik seperti Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu sehabis Idul Fitri diLampung Barat, kemudian ada Festival Krakatau yang ada di Bandar Lampung, serta Festival Way Kambas di Lampung Timur.

Pakaian Adat Tradisional Daerah Lampung
Untuk Busana adat kesehariannya laki-laki Lampung akan mengikat kepalanya dengan menggunakan kikat. Bahan kikat ini terbuat dari kain batik. Jika di kenakan dalam kerapatan adat akan dipadukan dengan pakaian teluk belanga serta kain. Kalau untuk mengiring pengantin akan dikenakan kekat akkin, semacam destar yang pada bagian tepinya dihias dengan bunga-bunga terbuat dari benang emas dan pada bagian tengah dengan berhiaskan siger, dan pada salah satu sudutnya ada sulaman benang emas yang berupa bunga tanjung atau bunga cengkeh.

Gambar Pakaian Adat Tradisional Lampung


Pakaian Adat Tradisional Lampung

Untuk Pakaian keseharian wanita Lampung mengenakan kanduk/kakambut yaitu berupa kudung untuk penutup kepala dengan cara dililitkan. Bahan kanduk atau kakambut ini terbuat dari kain halus yang tipis atau dari bahan sutera. Lawai kurung di pakai sebagai penutup badan dan bentuknya menyerupai Baju kurung. Busana ini dibuat dengan menggunakan bahan tipis ataupun kain sutra dan pada bagian tepi muka dan bagian lengan umumnya dihiasi dengan rajutan renda yang halus.

Kalau untuk menghadiri acara upacara adat, seperti misalnya saat ada upacara perkawinan kaum wanita, baik itu untuk yang gadis atapun yang sudah menikah akan menyanggul rambutnya (belatung buwok). Cara menyanggul rambut model belatung buwok ini dibutuhkan rambut tambahan untuk melilit rambut asli dengan memakai bantuan rajutan benang berwarna hitam halus. Selanjutnya rajutan tadi ditusuk dengan menggunakan bunga kawat yang bisa bergerak-gerak atau disebut dengan kembang goyang.

Nah, demikianlah sekilas pemaparan tentang pakaian adat Lampung dan beragam aksesorisnya. Semoga dengan kita mengenal warisan budaya ini, kita dapat mewariskannya kepada anak cucu kita kelak. Semoga bermanfaat!