Tari Berpasangan



Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh 2 orang secara berpasangan. Pasangan dalam tari ini dapat berlawanan jenis atau sesama jenis. Gerakan antar kedua penari dalam tari berpasangan dimainkan dengan saling melengkapi, mengisi, dan saling berinteraksi. Tari berpasangan juga sering dipentaskan secara berkelompok, namun, selama menari, gerakan penarinya tetap dilakukan secara berpasang-pasangan. Berikut ini adalah beberapa contoh tari berpasangan yang mungkin dapat menambah pengetahuan Anda tentang ragam tari nusantara Indonesia.

1.Tari Zapin, Melayu 


Contoh tari berpasangan selanjutnya adalah tari zapin. Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau. Tari ini sarat dengan nuansa keislaman karena memang ia dihasilkan dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya islam di masa silam. Sama seperti tari serampang dua belas, tari zapin juga dimainkan oleh sepasang muda mudi.




2.Tari Serampang Dua Belas


Tari serampang dua belas adalah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah perjalanan sepasang bujang gadis dalam menemukan cinta sejatinya. Pada awalnya ia hanya boleh dimainkan para pria saja, namun seiring perkembangan zaman para wanita pun akhirnya diizinkan untuk ikut menarikan tarian yang penuh makna dan filosofi ini.



saat ini umumnya dimainkan secara berpasangan oleh pria dan wanita. Tarian ini bisa dimainkan dalam berbagai kesempatan, baik ketika ada hajatan di kampung, dalam acara resmi kenegaraan, hingga dalam festival-festival kesenian. Bukan hanya di Kabupaten Serdang Bedagai, tari serampang dua belas saat ini juga sering dipertunjukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jambi, Riau, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku. Tari serampang dua belas adalah aset bangsa yang tak boleh punah dan dilupakan. Selain dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, tari ini juga merupakan identitas keberagaman budaya tanah air. Tari ini harus terus dilestarikan sehingga warisan nenek moyang kita dapat terus turun temurun hingga generasi selanjutnya.


3.Tari Piring

Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. TariPiring melambangkan rasa gembira dan syukur para petani atas hasil tanaman mereka. Pada zaman dahulu, tari Piring dibawakan pada saat panen. Namun saat ini, tari Piring bisanya dibawakan pada saat peristiwaperistiwa penting, seperti acara pernikahan. Penari tari Piring adalah putra dan putri. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok.
Tari Piring menggambarkan pergaulan muda-mudi yang bercengkrama sambil bekerja di sawah. Mereka mengolah dan mempersiapkan lahan sawah, menyiangi tanaman, serta memanen. Kemudian dilanjutkan dengan memisahkan padi dari batangnya, membersihkan padi, dan menyimpan padi di lumbung (rangkiang). Para penari bergerak sambil membawa piring di tapak tangan. Kadangkala, piring dilontarkan ke udara ataupun dihempas ke tanah dan dipijak oleh para penari. Tari Piring merupakan tarian gerak cepat. Nuansa yang ditampilkan dalam tari Piring adalah suasana gembira. Tari Piring menggunakan lagu-lagu yang diiringi musik talempong dan saluang. Tari Piring sering ditampilkan dengan berbagai variasi, baik variasi gerakan, jumlah penari, dan busana.


4.Tari Golek Menak, Jogjakarta 

Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keraton Jogjakarta. Tarian ini diciptakan oleh Sri   Sultan Hamengku Buwono IX dan awal kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian yang juga dikenal dengan sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak ini merupakan contoh tari berpasangan karena dimainkan oleh 2 penari yang bergerak saling melengkapi.



Nah, itulah pengertian dan beberapa contoh tari berpasangan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini.