Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang letaknya berada paling timur. Secara geografis, provinsi ini juga mencakup pulau Madura yang sebetulnya secara antropologis memiliki budaya yang sedikit berbeda dengan budaya Jawa Timuran. Dirunut dari historisnya, Jawa Timur dikenal memiliki kebudayaan yang telah maju sejak masa silam. Hal ini ditandai dengan penemuan beberapa prasasti dan candi peninggalan kerajaan-kerajaan terdahulu yang pernah berkuasa di daerah tersebut, seperti kerajaan Majapahit, Kanjuruhan, Kahuripan, Medang Kamulan, Singasari, Janggala, dan lain sebagainya.
Pakaian Adat Jawa Timur
Jika dilihat sekilas, pakaian adat Jawa Timur sebetulnya memiliki beberapa kesamaan dengan pakaian adat yang biasa dikenakan orang-orang Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena masyarakat Jawa Timur sendiri secara historis memang memperoleh banyak sekali pengaruh dari kebudayaan Jawa Tengah yang berkembang lebih dominan pada masa silam. Akan tetapi, meski memiliki banyak kemiripan, ada beberapa hal yang membedakan kedua jenis pakaian adat ini. Pertama, dari segi coraknya. Corak pakaian adat Jawa Tengah yang banyak melambangkan nilai-nilai kesopanan dan tata krama, sangat kontras jika dibanding pakaian adat Jawa Timur yang lebih menonjolkan nilai-nilai ketegasan namun tetap sederhana dan menjunjung tinggi etika.
Kedua, dari segi perlengkapan pakaian yang dipakai. Pakaian adat Jawa Timur dikenakan bersama dengan beberapa aksesoris unik, seperti penutup kepala (odheng), tongkat (sebum dhungket), arloji rantai, serta kain selendang yang diselempangkan di bahu. Terlepas dari kemiripan dan perbedaan tersebut, pakaian atau baju adat Jawa Timur sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu baju mantenan dan baju pesaan. Apa dan bagaimana baju mantenan dan baju pesaan itu?
1. Baju Mantenan
yang Sesuai dengan namanya, baju ini pada umumnya hanya dikenakan pada saat resepsi pernikahan adat Jawa Timuran oleh para mempelai. Baik itu untuk mempelai pria maupun untuk mempelai wanitanya, baju mantenan memiliki corak dan warna yang sama, yaitu warna hitam sebagai warna dasar dan warna merah adalah motif hiasan nya. dan untuk penggunaan pada pakaian ini juga biasa dilengkapi rangkaian bunga melati yang dikalungkan di leher untuk mempelai pria dan digantungkan pada sanggul untuk mempelai wanitanya dan juga dengan penutup kepala, gelang tangan dan juga sabuk emas dipakai juga sebagai pelengkap bersama dengan terompah, selendang yang diselempangkan bahu, serta aksesoris tambahan lainnya.
Penggunaan pakaian ini juga dilengkapi dengan penutup kepala dan rangkaian bunga melati yang dikalungkan di leher untuk mempelai pria dan digantungkan pada sanggul untuk mempelai wanitanya. Sabuk emas dan gelang tangan juga dipakai sebagai pelengkap bersama dengan terompah, selendang yang diselempangkan bahu, serta aksesoris tambahan lainnya. Secara sederhana, kenampakan baju mantenan dapat dilihat pada gambar paling kanan di bawah ini.
2.Baju Pesaan Adat Jawa Timur
3. Baju Cak dan Baju Ning
Di Surabaya, Jawa Timur, setiap tahun diadakan sebuah kontes pemilihan bujang gadis yang bernama Kontes Cak dan Ning. Dalam kontes ini, para bujang dan gadis mengenakan pakaian khas Surabaya yang sempat tenar pada tempo dulu dan masih kerap digunakan hingga saat ini dalam acara-acara besar di kantor dan kediaman walikota atau di balai kota.
Nah, itulah pakaian-pakaian adat Jawa Timur yang sangat khas di kalangan mereka. Sekiranya pembahasan mengenai pakaian adat Jawa Timur cukup jelas dan bisa dipahami. Semoga dengan ulasan ini bisa menambah ilmu pengetahuan budaya dan adat tradisional Indonesia serta bermanfaat untuk kita semua. Cukup sekian, wassalam.